Mimisan atau epistaksis adalah pendarahan yang keluar dari lubang hidung, pendarahan tersebut terjadi karena lepasnya mukosa yang mengandung pembuluh darah kecil.
Mimisan kerap terjadi pada balita, anak-anak, dan orang dewasa.
Penyebab mimisan antara lain :
1. Alergi
Untuk beberapa kasus, mimisan bisa disebabkan oleh suatu alergi. Pembuluh kapiler di dalam hidung terbuka dan mengeluarkan darah yang kemudian mengalir melalui hidung.
2.Perubahan cuaca ekstrem
Kemampuan seseorang yang tidak tahan dengan perubahan cuaca yang sangat ekstrem bisa memicu terjadinya mimisan. Area hidung menjadi sangat kering dan terjadi iritasi sehingga terjadilah mimisan.
3. Tekanan darah naik
Penderita darah tinggi juga dapat memicu terjadi mimisan. Yang paling banyak terjadi adalah bagi para wanita atau ibu-ibu yang tengah hamil. Hal ini sebaiknya anda konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang lebih lanjut sehingga tidak mengganggu kehamilan dan atau membuat kecemasan-kecemasan.
4. Saat flu
Flu yang berat membuat seseorang sering memaksa mengeluarkan ingus dari hidung. Ketika membuang ingus sebaiknya jangan terlalu keras. Hal ini dapat memicu terjadinya mimisan.
5. Penderita sinus
Untuk beberapa kasus, mimisan juga terjadi bagi penderita sinus pada situasi tertentu. Ketika saat mimisan darah berwarna gelap dan mengeluarkan aroma tak sedap, maka sebaiknya anda konsultasikan kepada dokter untuk pertolongan lebih lanjut. Mungkin saja ini mengindikasikan adanya infeksi atau tumor.
6.Gejala penyakit tertentu
Ada beberapa kondisi tertentu seperti misalnya bagi penderita leukimia yang kadang mengalami mimisan diserta sakit kepala. Pada umumnya sudah ada obat tertentu untuk mengendalikan mimisan pada penderita leukimia. Apalagi jika mimisan disertai muntah-muntah darah maka ada baiknya anda langsung mengkonsultasikan ke dokter.
CARA MENGATASI MIMISAN
Apabila menemui hidung berdarah atau mimisan, lakukanlah hal-hal sebagai berikut:
1. Mintalah korban untuk duduk dengan badan
condong ke depan. Jaga mulut supaya tetap terbuka supaya darah tidak menutup
jalan napas.
2. Pencet hidung selama 15 menit. Tekan di bawah tulang hidung pada bagian ujungnya, lepaskan perlahan.
3. Jangan biarkan korban melesitkan ingus. Apabila perdarahan terus berlangsung, pencet hidungnya lagi selama 5 menit dan pastikan korban tidak menelan darah yang keluar.
4. Ambil kain basah atau es yang dibungkus dengan kain. Tempelkan pada hidung dan muka korban untuk mempersempit pembuluh darah.
5. Bila perdarahan berlanjut dan ada indikasi patah tulang, segera bawa ke unit penanganan gawat darurat.
2. Pencet hidung selama 15 menit. Tekan di bawah tulang hidung pada bagian ujungnya, lepaskan perlahan.
3. Jangan biarkan korban melesitkan ingus. Apabila perdarahan terus berlangsung, pencet hidungnya lagi selama 5 menit dan pastikan korban tidak menelan darah yang keluar.
4. Ambil kain basah atau es yang dibungkus dengan kain. Tempelkan pada hidung dan muka korban untuk mempersempit pembuluh darah.
5. Bila perdarahan berlanjut dan ada indikasi patah tulang, segera bawa ke unit penanganan gawat darurat.
Sebaiknya hindari posisi kepala terlalu miring kedepan dan posisi kepala
lebih rendah dari jantung. Karena akan memicu darah lebih banyak
keluar.
Hindari juga bersandar, hal ini bisa menyebabkan buah hati menelan darah mimisan sehingga bisa menyebabkan sakit perut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar