Selasa, 28 Oktober 2014

DANA SERTIFIKASI GURU AGAMA DI SUMUT CAIR AKHIR NOVEMBER



Dikutip dari Harian WASPADA, Senin 27 Oktober 2014

Medan (Waspada) : Dana sertifikasi guru agama di Sumatera Utara tahun 2008-2013 senilai Rp. 72 miliar akan cair akhir November mendatang, bersama dengan pembayaran dana sertifikasi 2014 senilai Rp. 153 miliar.
Hal ini terungkap dalam pertemuan Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara Drs. H. Tohar Bayoangin, M.Ag., bersama Ka. Sub-bag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenagsu Drs. H. Muhammad Yunus, M.A., dengan Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba, S.H., M.M., di Medan, Sabtu (25/10).

Dalam pertemuan itu, Tohar Bayoangin menyebutkan, pembayaran untuk tahun 2008-2013 meliputi 17 Kabupaten/Kota dan 42 satker. Yakni guru PNS dan Non PNS pada madrasah (MI, MTs, MA) dan PAI.
Sementara, untuk pembayaran tahun 2014, meliputi 25 Satker di kabupaten/kota dan untuk PNS. “Diharapkan dengan cairnya dana sertifikasi khususnya yang tertunda, akan merasa lega,” kata Tohar Bayoangin.
Dia menambahkan, pencairan diharapkan memberi solusi pada guru yang sudah berencana meningkatkan kemampuan mengajarnya dengan pengadaan sarana pendukung yang sudah direncanakan sebelumnya.
Sedangkan, Parlindungan Purba selaku anggota DPD RI asal Sumut sekaligus Ketua Komite II DPD RI menyambut baik pencairan dana sertifikasi ini. Sebelumnya, telah dilakukan pertemuan dengan Kanwil Kemenagsu yang lama, Drs. Abd Rahim, M.Hum., terkait keresahan guru agama karena lamanya pencairan dana ini.
“Dengan pencairan dana ini, diharapkan guru agama yang selama ini resah, sudah bisa menjadi lega. Meski lama menunggu, tetapi sudah ada titik terang. Bahkan wakil-wakil rakyat di Senayan terlebih yang ada DPD RI asal Sumatera Utara, H.Rizal Sirait, Dedi Iskandar dan Prof. Darmayanti Lubis berupaya memberikan dukungan agar usulan pencairan dana sertifikasi ini segera direalisasikan Dirjen anggaran pusat,” ujar Parlin.
Da berharap pihak terkait yang ikut andil agar mempermudah proses penerimaan dana yang akan dicairkan. “Jangan ada kesan, penerimaan ini akan ada pemotongan sehingga guru yang menerimanya merasa kurang senang. Apalagi menunggunya sejak tahun 2008.” Papar Parlin.
Dia berharap carnya dana ini menambah semangat terutama pada guru dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik. (m37)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar