Dikutip dari Harian WASPADA, Senin 27 Oktober 2014
Medan (Waspada) : Dana sertifikasi guru agama di Sumatera
Utara tahun 2008-2013 senilai Rp. 72 miliar akan cair akhir November mendatang,
bersama dengan pembayaran dana sertifikasi 2014 senilai Rp. 153 miliar.
Hal ini terungkap dalam pertemuan Kepala Kantor Kementerian
Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara Drs. H. Tohar Bayoangin, M.Ag., bersama
Ka. Sub-bag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenagsu Drs. H. Muhammad Yunus,
M.A., dengan Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba, S.H., M.M., di Medan,
Sabtu (25/10).
Dalam pertemuan itu, Tohar Bayoangin menyebutkan, pembayaran
untuk tahun 2008-2013 meliputi 17 Kabupaten/Kota dan 42 satker. Yakni guru PNS
dan Non PNS pada madrasah (MI, MTs, MA) dan PAI.
Sementara, untuk pembayaran tahun 2014, meliputi 25 Satker
di kabupaten/kota dan untuk PNS. “Diharapkan dengan cairnya dana sertifikasi
khususnya yang tertunda, akan merasa lega,” kata Tohar Bayoangin.
Dia menambahkan, pencairan diharapkan memberi solusi pada
guru yang sudah berencana meningkatkan kemampuan mengajarnya dengan pengadaan
sarana pendukung yang sudah direncanakan sebelumnya.
Sedangkan, Parlindungan Purba selaku anggota DPD RI asal
Sumut sekaligus Ketua Komite II DPD RI menyambut baik pencairan dana
sertifikasi ini. Sebelumnya, telah dilakukan pertemuan dengan Kanwil Kemenagsu
yang lama, Drs. Abd Rahim, M.Hum., terkait keresahan guru agama karena lamanya
pencairan dana ini.
“Dengan pencairan dana ini, diharapkan guru agama yang
selama ini resah, sudah bisa menjadi lega. Meski lama menunggu, tetapi sudah
ada titik terang. Bahkan wakil-wakil rakyat di Senayan terlebih yang ada DPD RI
asal Sumatera Utara, H.Rizal Sirait, Dedi Iskandar dan Prof. Darmayanti Lubis
berupaya memberikan dukungan agar usulan pencairan dana sertifikasi ini segera
direalisasikan Dirjen anggaran pusat,” ujar Parlin.
Da berharap pihak terkait yang ikut andil agar mempermudah
proses penerimaan dana yang akan dicairkan. “Jangan ada kesan, penerimaan ini
akan ada pemotongan sehingga guru yang menerimanya merasa kurang senang. Apalagi
menunggunya sejak tahun 2008.” Papar Parlin.
Dia berharap carnya dana ini menambah semangat terutama pada
guru dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik. (m37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar